skip to main |
skip to sidebar
dari kecil kita sudah di kotak-kotaki, wanita harus bermain boneka dan laki-laki harus bermain mobilan. datanglah RA Kartini yang mencoba membuat kotak-kotak itu menjadi semu, dimana wanita meminta pengakuan pada kesetaraan gender. tapi saat pengakuan itu diberikan, mengapa kadang wanita melupakan pengakuan kesetaraan gender yang mereka pinta?
0 mention:
Posting Komentar
menurut kamu gimana?