Bermula dari sebuah sore hari dimana ada seorang anak yang sedang bekerja praktek di sebuah perusahaan di pualu sumatera.
berawal dari hanya iseng menanyakan tentang sistem perteleponan, tetapi berlanjut kepada pertanyaan tentang Agama.
begini lah kurang lebih percapakapannya:
PB: Pak Bos
S : Saya
mulai bingung.....
oke sudah mulai kemana-mana kami bercerita, sampai di akhirnya
ternyata setelah dipikir-pikir jauh dari yang namanya sempurna, masih banyak hal yang saya tahu itu salah tetapi masih saya lakukan. jangan sampai kesitu dulu, hal Agama yang sangat fundamental saja belum tentu saya benar.
apakah kita termasuk golongan tersebut? golongan yang memperoleh jalan yang lurus?
Enjoy it :)
berawal dari hanya iseng menanyakan tentang sistem perteleponan, tetapi berlanjut kepada pertanyaan tentang Agama.
begini lah kurang lebih percapakapannya:
PB: Pak Bos
S : Saya
PB: "Syirik itu cuma punya batasan yang tipis loh dek?"
S : "Begitu ya pak?"
PB: "ia, seorang pernah bilang sama saya kalau, syirik itu seperti kaki semut hitam yang berjalan di atas batu hitam di kegelapan malam, sangat sulit untuk melihatnya, terkadang kita sudah melakukannya, tanpa kita sadari"
mulai bingung.....
PB: "jadi dalam islam ini kita harus mengikuti Al Quran dan Sunnah Rasul saja, karena cuma itu pegangan"sedikit mendapat pencerahan
S : "................."
PB: "bukan kitab kuning atau kitab apapun itu, kamu tahu kalau berdoa di kuburan itu ga boleh?"
S : "ga pernah denger sih pak"
PB: "itu termasuk meratap, dilarang dalam islam. kalau memang mau mendoakan, cukup berdoa di rumah saja"
PB: "kuburan istri nabi (lupa) juga kuburannya ga dikasih apa-apa, ya cuma tanah aja"
PB: "kamu tau kalau sebenernya perayaan maulid nabi itu tidak ada di syariah islam?"sampai pada pembahasan ke luar negeri....
S : "oh iya pak? (dengan polos)"
PB: "ia dan itu termasuk bid'ah, dan berdosa jika melakukannya"
S : "tapi kan tujuannya baik, ini itu dan...bla..bla (panjang lebar)"
PB: "tapi semua itu memang ga ada tuntunannya, bedakan Bid'ah dengan Muamalah"
PB: "Islam pertama kali masuk sini memang berasal dari orang-orang syiah"
S : "apa tu Syiah?"
PB: "jaman-jaman khalifah dulu, ini kelompok pembela Ali bin Abi Thalib. mereka bilang.....bla...bla (panjang). sampai-sampai mereka mengatakan Iblis itu salah mengirimkan wahyu, seharusnya bukan ke Rasulullah, tapi ke Ali. Syahadatnya dan Al Quran mereka pun berbeda"
S : "masa sih pak?"
PB: ""itu bukan Islam lagi namanya"
oke sudah mulai kemana-mana kami bercerita, sampai di akhirnya
PB: "Mau selamat di dunia ini itu mudah, Rasulullah pernah bilang, kalau kalian bercekcok dalam Agama, maka kembalilah ke Al Quran dan Hadits"
PB: "Belum tentu yang beragama Islam itu masuk Surga, dan belum tentu juga saya"
S : "Terus apalagi saya pak?"
PB: "Belajar Agama itu luas, ga cukup dengan sedikit saja, tapi mau ga kita belajar tentang itu?"
PB: "ga mudah memang berubah itu.........................." (bos melihat ke arah jam) "oke kita pulang saja ya?"
ternyata setelah dipikir-pikir jauh dari yang namanya sempurna, masih banyak hal yang saya tahu itu salah tetapi masih saya lakukan. jangan sampai kesitu dulu, hal Agama yang sangat fundamental saja belum tentu saya benar.
apakah kita termasuk golongan tersebut? golongan yang memperoleh jalan yang lurus?
Enjoy it :)
2 mention:
Wow., beruntung sekali...
Mungkin itu tandanya harus ikutan 'mentoring' lg mbe..untuk belajar agama yg luas dan tak cukup sedikit saja..
^^
betul, tapi saya tidak bisa terikat dit, hehe
Posting Komentar
menurut kamu gimana?